Jumat, 03 April 2015

 Kisah si Pembohong dan si Jujur
Pada suatu hari, seorang yang cerdas, ahli pengetahuan yang pikirannya terlatih, datang ke sebuah desa. Sebagai latihan dan telaah ilmunya, ia ingin membandingkan pandangan yang berbeda-beda yang mungkin ada dalam desa itu.
Ia mendatangi sebuah warung dan menanyakan tentang seorang yang paling jujur dan seorang yang paling pembohong di desa itu. Orang-orang di warung itu sepakat bahwa orang yang bernama Kazzab adalah pembohong terbesar; dan Rastgu yang paling jujur. Ahli pengetahuan itupun mendatangi kedua orang tersebut bergantian, mengajukan pertanyaan sederhana yang sama kepada keduanya, “Jalan manakah yang terbaik menuju ke desa tetangga?”
Rastgu yang jujur itu berkata, “Jalan gunung.” Kazzab Si Pembohong juga berkata, “Jalan gunung.” Tentu saja jawaban itu membingungkan Sang Pengembara cerdas tersebut .
Demikianlah, ia pun bertanya kepada orang-orang lain, penduduk desa biasa.
Ada yang mengatakan, “Lewat sungai;” yang lain mengusulkan, “Lewat padang saja”. Dan ada yang juga mengatakan, “Jalan gunung.”
Akhirnya diputuskannya mengambil jalan gunung. Tetapi dalam kaitannya dengan tujuan semula tadi, masalah tentang orang bohong dan orang jujur di desa itu mengganggu batinnya.
Ketika ia mencapai desa berikutnya, ia ceritakan kisahnya di sebuah rumah penginapan; di akhir kisah dikatakannya. “Saya jelas telah membuat kekeliruan logika yang mendasar dengan menanyakan kepada orang-orang yang tidak tepat perihal Si Jujur dan Si Bohong. Nyatanya saya telah sampai di sini tanpa kesulitan apapun, lewat jalan gunung.”
Seorang bijaksana yang kebetulan berada di situ berkata, “Harus diakui bahwa para ahli logika cenderung tak terbuka matanya, karenanya suka minta orang lain membantunya. Tetapi masalah yang menyangkut hal ini justru sebaliknya.
Kenyataannya adalah sebagai berikut: Sungai sebenarnya merupakan jalan termudah, oleh karenanya Si Pembohong menunjukkan jalan gunung. Tetapi orang yang jujur itu tidak hanya jujur; ia mengetahui bahwa Anda punya keledai dan itu memudahkan perjalanan Anda. Si Pembohong kebetulan tidak mengetahui bahwa Anda tak punya perahu: seandainya ia tahu hal itu, pasti diusulkannya jalan sungai.” (inilah)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. 
Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. 
Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.
Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah.
Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan. 
Putuskan apa yang Kita inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Kita akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.
Jangan sampai kita terlena kata mutiara untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal.
Jadi perkayalah diri Kita baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Kita, terutama yang lebih membutuhkan.

"Jangan Habiskan Waktumu untuk Mencemaskan apa yang Orang lain Lakukan"

Ketika kehidupan tidak kamu jalani dengan penuh kesungguhan, maka kamu akan menjalaninya dengan penuh kelemahan.
 
Jika
kamu izinkan dirimu untuk berbohong, maka akan lebih mudah lakukan
untuk yang kedua atau ketiga kalinya, lalu akan jadi terbiasa.
 
Rasa sakit membuatmu lebih kuat. Rasa takut membuatmu lebih berani. Patah hati membuatmu lebih bijaksana.
 
Selalu
jujur, karena kebebasan adalah milik mereka yang jujur. Orang yang
berbohong tak bisa bebas, karena terperangkap kebohongannya.
 
Lelah sering memintaku untuk menyerah. Tapi hati berkata “kamu takkan kalah!” 
 
Jangan biarkan hidupmu penuh dengan sedih, marah, dan benci. Bebaskan diri dari rasa sakit masa lalu, lalu mulai hidupmu lagi.
Jangan
habiskan waktumu untuk mencemaskan apa yang orang lain lakukan.
Fokuskan dirimu pada apa yang kamu lakukan. Berikan yang terbaik!
 
Ketika
kamu telah melakukan yang terbaik yang kamu bisa, maka kegagalan bukan
seseuatu yang harus disesalkan. Jadikanlah pelajaran.
 
Jangan
mengharap balasan atau penghargaan dari orang lain atas setiap kebaikan
yg kau lakukan, karena itu hanya akan menghasilkan kekecewaan
 
Upayakan apapun dengan baik dan jujur agar mendapat kepercayaan. Karena kepercayaan jauh lebih berharga daripada sekadar pujian.
 
Jangan
jalani hidup ini dengan rasa benci di hatimu, karena hanya akan lebih
menyakiti dirimu sendiri daripada mereka yg kamu benci.
"Orang Memuji kita bukan karna kemuliaan kita, Akan tetapi Orang memuji kita, Karna Alloh Masih mau menutupi Kejelekan Kita"